Tuesday, October 23, 2012

Kisahku bersama 'mereka' (2)-Facebook

Awal mula pake Facebook adalah berniat untuk "berdakwah" itulah kata mereka. Melihat mereka dalam kehidupan sehari-hari mereka seperti tidak mau melihat lawan jenisnya ketika sedang berbicara, selalu menundukkan pandangan dan sangat terlihat agamis sekali. Tampilan mereka juga sangat "islami". Akan tetapi jika kita lihat bersama-sama di dalam Facebook mereka tidak lah seperti yang kita lihat dengan mata dan kepala kita, Facebook yang mereka bilang untuk berdakwah ternyata untuk bermain, bermain kata-kata, dan ada yang bercanda-canda dengan lawan jenisnya. 

Hal diatas adalah salah satu dari beberapa alasan ana meninggalkan kelompok mereka. Dan sekarang setelah ana keluar ana lebih bisa menilai dengan jernih lagi tentang tingkah laku mereka yang sangat jauh dari apa yang mereka sering ajarkan kepada ana dulu: 

Jagalah pandanganmu ukhti..

Itu adalah nasehat mereka kepada ana jika ana tidak sengaja dan tanpa sadar sedang melihat lawan jenis ana ketika berbicara. Tapi sekarang yang ana lihat mereka seperti tidak ada hijab sama sekali dengan lawan jenisnya. Bahkan seorang yang sudah menikah pun masih bebas untuk bercanda-canda salam Facebooknya. Ana sungguh tidak habis pikir bagaimana suaminya, apa dia tidak ada rasa cemburu ketika isterinya bercanda atau berbicara dengan lawan jenisnya?


Berkata Sa’ad bin Ubadah :“ Seandainya aku melihat seorang bersama istriku, niscaya aku akan menebasnya dengan pedang yang tajam”, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “ Apakah kalian merasa heran dengan kecemburuan Sa’ad? Sungguh aku lebih cemburu dari padanya, dan Allah lebih cemburu dari padaku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 Dan bagaimana tanggung jawab seorang isteri untuk menjaga kehormatan suaminya?


الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللهُ

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). ” (An-Nisa`: 34)

Ana juga merasa terheran-heran ada seorang akhwat yang mereka bilang ilmunya sudah baik (menurut mereka) malah mengajak berteman kepada seorang laki-laki dimana dia sudah beristeri. Apakah mereka tidak benar-benar memahami tentang masalah siapa mahram mereka?

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan(terhadap wanaita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. An Nur:30-31)

Lalu dimanakah nilai-nilai dakwah dari mereka? 

Ana bersyukur karena hati ini di berikan hidayah oleh Alloh ta'ala sehingga ana tidak semakin jauh terjerumus kedalam kesesatan. Wahai saudaraku yang masih disana, bukalah hati dan telinga kalian agar dapat menerima nasihat dari orang lain yang ingin melihat kalian lebih baik lagi. Jangan lah kalian menjadi penghancur dakwah ini karena sedikitnya ilmu yang kalian miliki tapi sudah berani bilang dan mengajak orang lain untuk melakukan suatu amalan yang kalian sendiri belum tau hukumnya.



No comments:

Post a Comment